Sunday, November 21, 2010

Heart is the shelter of iman

Iman itu sifatnya yazid wa yanqus.
Dan aku sangat takjub denganNya. Sentiasa mendengar kehausan hati ini. Tatkala ku mendambakan sentuhanNya, Dia datangkan padaku sesuatu yang menakjubkan, yang membuatku tersedar.

Alhamdulillah 1000x!

Pagi ni kakakku berkongsi dengan kami semua sesuatu yang menyegarkan balik jiwa ini, yang membuatku rasa teruja untuk berkongsi dengan kalian.

"Oleh itu, bukankah ada baiknya mereka mengembara di muka bumi supaya - dengan melihat kesan-kesan yang tersebut - mereka menjadi orang-orang yang ada hati yang dengannya mereka dapat memahami, atau ada telinga yang dengannya mereka dapat mendengar? (Tetapi kalaulah mereka mengembara pun tidak juga berguna) kerana keadaan yang sebenarnya bukanlah mata kepala yang buta, tetapi yang buta itu ialah mata hati yang ada di dalam dada." (22:46)

Aku takut.. Masih celikkah hati ini?
Dapatkah aku memiliki hati yang dengannya, ku dapat memahami?
Siapakah pemilik hati - hati ini?

Dialah yang mana hatinya tenang apabila mengingati Allah
Lisannya bergetar bertasbih apabila melihat keagunganNya.
Dialah paling bersegera melakukan kebaikan.
Paling berwaspada dalam melaksanakan ketaatan kepadaNya.
Dialah orang yang paling jauh dari maksiat.
Hatinya tunduk menjadi hamba apabila yang menghadap Rabbal 'Alamin.
Menerima segalanya dengan redha dan memahami segala yang berlaku dengan kefahaman berteraskan iman.

Hati yang lembut adalah nikmat iman sementara hati yang keras adalah hati yang jauh dariNya.
Justeru siapakah yang menglembutkan hati-hati ini?

Dari sekeras-keras hati kepada selembut lembut hati.
Dari hati yang tidak pernah mengenal makruf kepada hati yang tunduk menjadi hambaNya.
Dari hati yang angkuh terhadap suruhanNya, kepada hati yang tunduk kepadaNya.

"Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya dengan selaput kederhakaan)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata." (39:22)

Periksalah hati kita. Adakah dia sihat atau sedang sakit?
Sepertimana setiap penyakit ada tingkatan-tingkatannya, begitulah juga hati yang sedang sakit.

Jika ianya sakit, setakat manakah keseriusannya?

Peringkat 1 : Hati menjadi jelek (sudah mula dihinggapi penyakit)

"Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran)" (2:10)


Peringkat 2 : Hati yang keras 


"Maka alangkah eloknya kalau mereka berdoa kepada Kami dengan merendah diri (serta insaf dan bertaubat) ketika mereka ditimpa azab Kami? Tetapi yang sebenarnya hati mereka keras (tidak mahu menerima kebenaran), dan Syaitan pula memperelokkan pada (pandangan) mereka apa yang mereka telah lakukan." (6:43)

Peringkat 3 : Hati yang menjadi batu


"Kemudian sesudah itu, hati kamu juga menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu ada yang terpancar dan mengalir air sungai daripadanya; dan ada pula di antaranya yang pecah-pecah terbelah lalu keluar mata air daripadanya; dan ada juga di antaranya yang jatuh ke bawah kerana takut kepada Allah; sedang Allah tidak sekali-kali lalai daripada apa yang kamu kerjakan." (2:74)

Peringkat 4 : Hati yang tertutup


"Sebenarnya! (Ayat-ayat Kami itu tidak ada cacatnya) bahkan mata hati mereka telah diselaputi kekotoran (dosa), dengan sebab (perbuatan kufur dan maksiat) yang mereka kerjakan." (83:14)

"Dan di antara mereka ada yang mendengarkanmu (membaca Al-Quran), pada hal Kami telah jadikan tutupan berlapis-lapis atas hati mereka, yang menghalang mereka daripada memahaminya, dan Kami jadikan pada telinga mereka penyumbat (yang menjadikan mereka pekak); dan kalaupun mereka melihat tiap-tiap keterangan (dan mukjizat yang membuktikan kebenaran Rasul), mereka tidak juga akan beriman kepada keterangan itu; sehingga apabila mereka datang kepadamu, sambil membantahmu, berkatalah orang-orang yang kafir itu: "Ini tidak lain hanyalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu". (6:25) 


Peringkat 5 : Hati yang mati


"Sesungguhnya orang-orang kafir (yang tidak akan beriman), sama sahaja kepada mereka: sama ada engkau beri amaran kepadanya atau engkau tidak beri amaran, mereka tidak akan beriman."

"(Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutupnya; dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar." (2 : 6 - 7)

Atau adakah hati kita tergolong dalam golongan yang bergetar apabila disentuh dengan firmanNya? 


"Iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah, gerun gementarlah hati mereka," (22:35)

Diagnoslah hati kita. Dan lihatlah preskripsinya dalam kalam cintaNya..
Moga Allah jaga kalian :)

No comments:

Post a Comment